|482 Views | Health Insights

Chain of Survival ( Rantai Kelangsungan Hidup ), yang pertama kali dijelaskan oleh Newman pada tahun 1989 dan 1990, merujuk pada serangkaian tindakan yang harus dilakukan secara berurutan untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup bagi seseorang yang mengalami henti jantung mendadak ( Sudden Cardiac Arrest ). Metafora ini meliputi pengenalan dini, akses dini, CPR dini, defibrilasi dini, dan dukungan kehidupan lanjutan dini.
Pada tahun 1991, American Heart Association mengadopsi konsep Rantai Kelangsungan Hidup, yang kemudian direvisi pada tahun 1998 oleh Newman dan Bahr untuk menekankan pentingnya pengenalan dan respons dini.
Seiring perkembangan dalam perawatan pasca-resusitasi, seperti penggunaan hipotermia terapeutik ringan dan perawatan lainnya, konsep Rantai Kelangsungan Hidup diperluas. Pada tahun 2010, konsep ini diperluas lagi dengan penambahan hubungan lain, yaitu perawatan pasca-henti jantung terpadu, seperti yang diusulkan oleh Hazinski.
-
Mendeteksi segera kondisi korban dan meminta pertolongan (Early Access): Langkah pertama adalah untuk mendeteksi SCA secepat mungkin dan segera memanggil bantuan medis. Ini memungkinkan respons cepat terhadap situasi darurat.
-
Resusitasi Jantung Paru (RJP) segera (Early Cardiopulmonary Resuscitation): Setelah SCA terdeteksi, resusitasi jantung paru harus segera dimulai. CPR memberikan kompresi dada dan ventilasi untuk mempertahankan aliran darah ke organ vital.
-
Defibrilasi segera (Early Defibrillation): Defibrilasi dini, dengan menggunakan alat AED (Automated External Defibrillator) jika tersedia, penting untuk mengembalikan irama jantung yang normal. Defibrilasi cepat dapat mengembalikan detak jantung yang terganggu, seperti ventrikular fibrilasi atau takikardia ventrikular, ke irama yang normal.
-
Tindakan bantuan hidup lanjut segera (Early Advanced Cardiovascular Life Support): Setelah defibrilasi, pasien mungkin memerlukan tindakan medis lanjutan, seperti pemberian obat - obatan, pemantauan jantung yang cermat, dan intervensi medis lainnya untuk mempertahankan sirkulasi yang adekuat dan fungsi jantung.
-
Perawatan paska henti jantung (Post Cardiac-Arrest Care): Setelah pasien stabil, perawatan pasca-henti jantung lanjutan diperlukan untuk mengoptimalkan pemulihan dan mencegah kerusakan jaringan yang lebih lanjut. Ini dapat mencakup manajemen suhu, pemantauan intensif, evaluasi penyebab henti jantung, dan perawatan medis lanjutan lainnya.
Rangkaian langkah-langkah ini bekerja bersama untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup dan meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh henti jantung mendadak.
Dengan demikian, Rantai Kelangsungan Hidup terus berkembang sebagai panduan untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup bagi individu yang mengalami henti jantung mendadak, dengan menekankan pentingnya respons cepat dan serangkaian tindakan yang terkoordinasi.
Baca juga :