Voucher Anda

All Brands


  • Cardiac Science
  • Hersill
  • Vivest

Frequently Asked Questions

Henti jantung mendadak adalah kondisi yang terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak, menyebabkan kehilangan kesadaran dan berhenti bernafas. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan listrik yang menghentikan fungsi pompa jantung, sehingga aliran darah ke seluruh tubuh terhenti. Hal ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan, dan merupakan keadaan darurat medis yang mengancam jiwa.

Ya, Sudden Cardiac Arrest (SCA) merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang digunakan untuk menyebut kondisi medis yang dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai "henti jantung mendadakā€.

Pertama - tama, periksa apakah korban responsif dan bernapas normal. Jika tidak, segera minta bantuan medis darurat dan mulai CPR dengan memberikan kompresi dada dan ventilasi. Selanjutnya, minta seseorang untuk membawa AED ke lokasi kejadian dan ikuti arahan yang diberikan oleh perangkat tersebut.

Menurut data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), jumlah kasus henti jantung mendadak di Indonesia berkisar antara 300.000 dan 350.000 per tahun.

Perbedaan antara henti jantung dan serangan jantung sangat penting untuk dipahami oleh masyarakat. Serangan jantung, yang disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner, seringkali ditandai dengan nyeri dada yang menjalar, sesak napas, dan gejala lainnya yang terjadi secara bertahap. Di sisi lain, henti jantung mendadak terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak, bukan karena penyumbatan arteri, tetapi karena gangguan dalam sistem listrik

AED (Automated External Defibrillator) adalah perangkat yang sangat penting dalam penanganan kasus henti jantung mendadak. Kemampuannya untuk mendeteksi aritmia jantung dan memberikan kejutan listrik secara otomatis sangat berperan dalam menyelamatkan nyawa seseorang yang mengalami kondisi ini. Tidak adanya tindakan resusitasi jantung paru yang memadai dan penggunaan AED dapat mengakibatkan penurunan kesempatan bertahan hidup secara signifikan. Faktanya, seperti yang Anda sebutkan, kesempatan bertahan hidup mengalami penurunan sekitar 8-10% setiap menit yang berlalu tanpa intervensi yang tepat.

Perangkat AED memiliki perbedaan dalam cara kerjanya, tergantung pada merek dan produsen yang membuatnya. Namun, terdapat persamaan dasar dalam penggunaannya, yaitu dengan menekan tombol ON dan mengikuti arahan yang diberikan melalui teks, gambar atau suara yang terdengar dari perangkat tersebut. Selanjutnya, AED akan mengevaluasi kondisi korban henti jantung mendadak untuk menentukan apakah kejutan listrik diperlukan atau tidak. Jika perangkat merekomendasikan penggunaan shock, operator atau penolong dapat menekan tombol SHOCK untuk memberikan kejutan listrik. Namun, jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tidak diperlukan shock, tindakan selanjutnya adalah melakukan resusitasi jantung paru (RJP), yang juga dikenal sebagai CPR.

Perangkat AED untuk menyelamatkan nyawa karyawan atau anggota staf yang mengalami henti jantung mendadak. Memiliki AED (Automated External Defibrillator) adalah suatu keharusan yang vital dalam upaya menyelamatkan nyawa di berbagai lingkungan, termasuk tempat kerja, fasilitas umum, dan tempat-tempat lainnya. Selain memberikan kemampuan untuk memberikan defibrilasi yang cepat dan efektif bagi korban henti jantung mendadak, keberadaan AED juga sesuai dengan regulasi pemerintah yang menetapkan standar keselamatan bagi masyarakat. Dalam situasi darurat di mana waktu sangat berharga dan bantuan medis profesional mungkin membutuhkan waktu untuk tiba, AED memberikan keunggulan yang vital dengan memungkinkan pertolongan darurat langsung dari mereka yang sudah terlatih dalam CPR dan penggunaan AED. Oleh karena itu, memiliki AED di tempat-tempat strategis tidak hanya memberikan rasa aman bagi karyawan atau anggota staf, tetapi juga meningkatkan peluang keselamatan bagi seluruh komunitas.

AED harus dimiliki oleh pabrik, perkantoran, lembaga pendidikan, tempat olahraga, hotel, tempat rekreasi, pusat fitness, stadion olahraga, perusahaan pertambangan dan pengeboran minyak bumi, serta fasilitas umum seperti bandara, pelabuhan, dan stasiun kereta api.

Bisa di tempat yang aman, mudah dijangkau, dan di tempat - tempat yang memenuhi kriteria keamanan, aksesibilitas, dan keterjangkauan bagi siapa pun.

Tidak, tetapi dapat meningkatkan harapan hidup pasien dari 5% hingga 50%. Tindakan CPR yang tepat dan pemberian kejutan listrik atau shock apabila disarankan oleh perangkat AED dapat meningkatkan harapan hidup pasien.

Setiap orang, termasuk bayi dan anak - anak, dapat mengalami henti jantung mendadak. Oleh karena itu, semua fasilitas pendidikan usia dini, mulai dari Taman Kanak - kanak hingga Sekolah Dasar, harus memiliki perangkat AED. Perangkat AED dengan elektroda pad yang dirancang khusus untuk anak - anak dapat mengalirkan energi listrik shock sesuai dengan usia dan berat badan korban.

Tentu saja, baterai harus tetap terpasang pada alat AED, tanpa adanya baterai maka alat AED tidak bisa melakukan uji fungsi otomatis setiap harinya atau per minggu dan per bulan. Baterai hanya bisa dilepas ketika pergantian baterai dikarenakan kapasitasnya sudah menurun.

Penggunaan lemari atau kotak penyimpanan untuk AED dapat menjadi pilihan yang baik tergantung pada situasi penggunaan dan kebutuhan spesifik. Jika perangkat AED akan tetap berada di lokasi yang sama dalam jangka waktu yang lama dan tidak sering dipindah-pindahkan, maka memasangnya dalam lemari atau kotak penyimpanan dapat memberikan perlindungan tambahan dan memudahkan akses ketika dibutuhkan

Pilih perangkat AED ( Vivest PowerBeat X3 / Cardiac Science PowerHeart G5 ) yang Anda inginkan, silahkan menghubungi kami PT. AMPM HealthCare Indonesia

Setiap pembelian AED di AMPM sudah termasuk buku manual dan training cara penggunaan alat oleh teknisi medis terlatih kami. Video cara penggunaan AED kami juga sudah tersedia di YouTube, sehingga dapat dengan mudah dilihat kapan saja dan dimana saja saat diinginkan.