|30 Views | Health Insights

Gen Z dikenal paling aktif, multitasking, dan digital banget. Tapi ada efek samping yang sering disepelekan : nyeri otot alias myalgia.
Bukan cuma pegal biasa, tapi bisa ganggu produktivitas, mood, bahkan kesehatan jangka panjang.
Kenapa Gen Z Rawan Nyeri Otot?
-
Duduk + Scroll Lama
Duduk berjam-jam sambil nugas atau scroll TikTok bikin postur tubuh salah → otot leher, punggung, sampai bahu jadi kaku.
-
Olahraga Intens ala “No Pain No Gain”
Saat olahraga keras, otot bisa mengalami mikro-trauma. Ini normal, tapi kalau recovery kurang, malah jadi nyeri berkepanjangan.
-
Begadang + Stres Deadline
Hormon stres (kortisol) meningkat → otot makin tegang. Ditambah kurang tidur, tubuh gagal memperbaiki jaringan otot.
-
Kurang Minum Air
Dehidrasi = elektrolit nggak seimbang → otot gampang kram & sakit.
Akut vs Kronis (Versi Simpel)
-
Akut = pegal beberapa hari → normal.
-
Kronis = sakit lebih dari 3 bulan → 🚨 butuh periksa medis.
Cara Smart Lawan Nyeri Otot ala Gen Z
- Stretching ringan tiap 1 jam kerja/study
- Stay hydrated (minum cukup air + mineral)
- Power nap & tidur teratur biar otot recovery
- Gunakan teknologi modern → TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation).
→ Alat ini pakai stimulasi listrik ringan untuk merangsang saraf & endorfin, jadi nyeri otot bisa berkurang tanpa obat.
Kenapa Ini Penting Buat Gen Z?
-
Produktif = harus fit, nggak bisa stuck karena pegal.
-
Gen Z suka olahraga, tapi juga duduk lama di depan laptop/HP → double risk.
-
Awareness kesehatan bikin hidup lebih sustainable & balance.
“Gen Z aktif = keren. Gen Z sehat = lebih keren lagi. Jangan biarkan nyeri otot jadi penghalang produktivitasmu!”