|188 Views | Health Insights

WHO Minta Pemerintah Indonesia Larang Lemak Trans foto gedung WHO(foto: istimewa)

WHO telah menetapkan target eliminasi lemak trans di Indonesia pada tahun 2023. Namun, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menemukan bahwa masih banyak pangan olahan di Indonesia yang mengandung lemak trans, seperti biskuit, krimer, dan margarin.

di kutip dari halaman resmi National Professional Officer for Policy and Legislation WHO Indonesia, Dina Kania, memberikan dua opsi agar target bebas lemak trans tercapai. Pertama, melarang penggunaan lemak trans sepenuhnya. Saat ini, lebih dari 50 negara telah mengikuti pedoman WHO dan melarang penggunaan lemak trans pada produk pangan. Negara tetangga seperti Singapura dan Thailand sudah menyatakan diri bebas lemak trans.

Kedua, membatasi kadar asam trans menjadi maksimum 2 gram per 100 gram pangan. Namun, Dina lebih menyarankan untuk melarang penggunaan lemak trans sepenuhnya. Selain itu, perlu ada larangan impor produk dengan kandungan lemak trans.

Lemak trans merupakan jenis lemak yang berbahaya bagi kesehatan karena meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi dan menghilangkan lemak trans dari makanan.