|186 Views | E

Epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat yang ditandai dengan adanya aktivitas listrik otak yang tidak normal. Gangguan ini dapat menyebabkan serangan epilepsi, yang sering kali muncul secara tiba - tiba. Selama serangan epilepsi, sel - sel saraf di otak melepaskan sinyal listrik yang berlebihan, menyebabkan gejala - gejala tertentu yang dapat bervariasi.
Dikutip dari halaman Kementrian Kesehatan menjelaskan "Epilepsi juga dikenal dengan sebutan ayan yang memiliki ciri khas berupa kejang kambuhan yang seringnya muncul tanpa pencetus, penyakit ini terjadi karena adanya gangguan sistem saraf pusat (Neuologis) yang menyebabkan kejang atau terkadang kehilangan kesadaran."
Penyebab Epilepsi
Penyebab penyakit ini tidak selalu jelas, tetapi beberapa faktor risiko yang dapat berkontribusi melibatkan trauma kepala, kelainan genetik, infeksi otak, atau kondisi medis lainnya. Proses diagnosis epilepsi melibatkan evaluasi oleh profesional kesehatan yang dapat mencakup riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes tambahan seperti elektroensefalogram (EEG) atau pencitraan otak.
-
Faktor Genetik: Beberapa jenis epilepsi memiliki komponen genetik.
-
Cedera Kepala: Cedera kepala serius dapat meningkatkan risiko epilepsi.
-
Infeksi Otak: Infeksi seperti ensefalitis atau meningitis dapat menyebabkan epilepsi.
-
Gangguan Perkembangan Otak: Gangguan perkembangan otak saat dalam kandungan atau pada masa awal kehidupan dapat menjadi faktor risiko.
Gejala Epilepsi
Gejala ini dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, tetapi umumnya melibatkan aktivitas saraf yang abnormal yang menyebabkan krisis atau serangan. Berikut adalah beberapa gejala umum epilepsi:
-
Krisis Kejang Umum:
-
Absens Sebentar: Penderita mungkin kehilangan kontak dengan sekitarnya dan tampak seperti absen selama beberapa detik atau menit.
-
Kejang Tonic-Clonic (Grand Mal): Gejala melibatkan kejang otot yang hebat, hilangnya kesadaran, dan seringkali disertai dengan gerakan tubuh yang tidak terkontrol.
-
-
Krisis Kejang Fokal (Partial):
-
Perubahan Perasaan atau Penglihatan: Penderita dapat mengalami perubahan perasaan atau penglihatan tanpa kehilangan kesadaran sepenuhnya.
-
Gerakan Tubuh Tertentu: Bagian tubuh tertentu dapat mengalami gerakan yang tidak terkontrol.
-
-
Gejala Umum Sebelum Serangan (Aura):
-
Beberapa orang dengan epilepsi mengalami perubahan suasana hati, perasaan tidak nyaman, atau sensasi aneh sebelum serangan.
-
-
Hilangnya Kesadaran:
-
Penderita epilepsi sering mengalami hilangnya kesadaran selama serangan, tetapi ada juga jenis-jenis serangan yang tidak melibatkan hilangnya kesadaran.
-
-
Kesulitan Berbicara atau Memahami:
-
Pada beberapa kasus, serangan epilepsi dapat memengaruhi kemampuan berbicara atau memahami bahasa.
-
-
Kehilangan Kontrol Kandung Kemih atau Usus:
-
Beberapa orang dengan epilepsi dapat mengalami kehilangan kendali terhadap kandung kemih atau usus selama serangan.
-
Diagnosis epilepsi harus dibuat oleh profesional kesehatan berdasarkan riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan serangkaian tes lainnya, seperti Elektroensefalogram (EEG) atau pencitraan otak (MRI). Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala epilepsi, segera konsultasikan dengan dokter untuk penilaian dan penanganan yang tepat. Setiap kasus epilepsi dapat berbeda, dan pengelolaan yang efektif biasanya melibatkan kerjasama antara pasien, keluarga, dan tim perawatan kesehatan.